Ternyata, ini jawaban LPDP!

“Wawancara kamu sudah selesai, kami hanya orang yang diminta LPDP untuk menilai karakter calon penerima LPDP, semua keputusan bagaimana LPDP”

“Selamat ya Mas Denny, Sukses!”

 

(ucapan dua orang pewawancara di akhir sesi interview LPDP saya)

***

Tidak terasa sudah hampir 1 bulan sejak jadwal seleksi substantif LPDP mei lalu. Hari itu sejak pagi saya sebenarnya tidak terlalu concern dengan pengumuman LPDP, karena dari beberapa sumber, pengumuman LPDP biasanya jam 10 malam. Selepas pulang kerja dan sambil menunggu buka, seperti biasa, saya menemani Umar, entah kenapa si bocah sejak digundulin makin aktif dan makin kuat nyusunya.

Umar Botakkkk

Ekspresi Umar Pra&Paska Digundulin (pic by emaknya :D)

 

Sambil menemani si bocah nyusu, saya curi-curi liat WA, di salah satu grup seorang teman mengabarkan hasil LPDP sudah keluar, wahhh, padahal baru jam setengah 6. Usut punya usut ternyata hasil sudah bisa dilihat di akun LPDP masing-masing. Cyiaaat, dengan sigap saya menyalakan laptop, lalu kembali nemenin si Bocah, tidak lama berselang, HP saya menyala notifikasi email masuk. [LPDP]. Jeng Jengg!

*Buka Email*

Lulus

Alhamdulillah! pinangan saya diterima LPDP!

Dari 4 item seleksi substansi LPDP, interview adalah part yang paling saya ingat. Saya kebagian jadwal seleksi substansi deengan urutan Verifikasi-Interview-Esay-LGD. Setelah verifikasi jam 8 pagi, jadwal interview saya adalah jam 11. Meskipun pada kenyataannya waktu interview saya maju menjadi pukul 10.30.

Dari cerita-ceirta sebelumnya biasanya interview dilakukan antara 30-40 menit. Alhamdulillah saya cukup pede dengan semua bahan interview, azeeek. Anw, jangan pernah membayangkan interview akan dilakukan disebuah ruangan ekslusif seperti interview kerja. Karena interview LPDP dilakukan di sebuah aula besar yang dipartisi permeja, tapi tenang saja, interview peserta lain tidak akan mengganggu Anda kok.

Interviewer terdiri dari 3 orang, seorang ibu psikolog dan 2 dosen (pak Adi dan Pak Agung, I know their name because they introduced themselves, but the psikolog didn’t). from the first time, Pak Agung langsung “Tell me about yourself”

Pertanyaan setelahnya adalah

“Kenapa kamu memilih jurusan ini dan di UNSW?”

“Kenapa tidak mengambil di ITB saja?”

“Apa rencana kamu jika tidak diterima LPDP?”

 

Di tahun ini LPDP lebih memfokuskan kuotanya untuk di dalam negeri bahkan ada beberapa calon peserta yang ditawarkan akan diterima jika pindah ke kampus dalam negeri (diminta tanda tangan surat penyataan saat interview). Well, that why we must have a strong reason why we have to study in that country and university.
Interview saya lama di pembahasan “Kenapa kamu memilih jurusan mining engineering dan di UNSW”, mungkin karena LPDP sedang memprioritaskan untuk kuota dalam negeri, pertanyaan interview mengarah kesana.

“kenapa gak di ITB?”

“apa bedanya kurikulum di sana dengan di ITB?”

 

Cukup lama membahas satu pertanyaan itu, setelahnya ibu psikolog bilang

“Oke, dari saya cukup sekian, bagaimana Pak Adi, Pak Agung?”

“Ya, dari kami juga cukup”

 

*Deg*

Dalam hati saya bertanya “udah bu, gitu aja, kok yang lain-lain gak ditanya, kan baru sebentar interviewnya”

“apa saya gak kompeten Bu?”

 

wkwkwk

secara dipikiran udah terminset interview bakal 30-40 menit, ini baru 15 menit.

 

“Wawancara kamu sudah selesai, kami hanya orang yang diminta LPDP untuk menilai karakter calon penerima LPDP, semua keputusan bagaimana LPDP”

“Selamat ya Mas Denny, Sukses!”

 

Sejujurnya pernyataan interviewer di akhir itu menimbulkan tanda tanya, apakah ucapan Pak Adi itu artinya saya diterima? Tapi Cuma 15 menit? Keluar ruangan interview justru saya galau.

 

Bahkan setelah interview dan shalat dzuhur setelahnya, saya sudah nothing to lose, semacam, lupakan kalo lo udah tes lpdp den.

 

Tapi alhamdulillah kegalauan itu sudah terjawab

Alhamdulillah, chapter baru kehidupan akan segera dimulai, doakan bisa amanah dengan uang rakyat!
*InsyaAllah akan share cerita perjalanan seputar lpdp, stay tuned!

16 thoughts on “Ternyata, ini jawaban LPDP!

  1. Hallo kak,,kenalin saya dian, boleh dishare apa jawabannya kaka ketika ditanya kenapa g pilih itb? Hehe,,saya juga lagi prepare beasiswa lpdp.terimakasih

  2. Haloo mas Denny….
    Slamat ya udah diterima jadi salah satu pengemban amanah bangsa….
    Setelah saya baca blog mas Denny, sama persis waktu saya test pertama dan terakhir di Lpdp. Bahkan saya cuma wawancara mungkin 7 sampai 10 menit. perbedaan nya saya ambil dalam negeri. Pewawancara jg bertanya kenapa ambil dalam negeri? Kok gak ke luar negeri, mungkin pewawancara berpikir potensi nya bisa keluar negeri kenapa gak ambil di luar negeri…
    Tapi saya yakin mau ambil dalam negeri, akhirnya beliau2 yg mewawancara langsung menyudahi wawancara tsb. Dan Kata terakhir dari 2 pewawancara “Slamat dan Sukses” ya….

    Dari situ saya tahu bahwa saya lulus hehhehhe…. Pedenya…..

    Sekali lagi slamat bergabung di keluarga Lpdp mas…..

  3. Salam kenal bang denny, ditunggu tips dan trik terkait lpdp-nya yang lain ya hehe.

    Ratna
    *ex- anak ITB yang doyan ngerecokin kajian di rumpun energi juga hehehe

Leave a comment