Review Buku Haram Keliling Dunia

Jadi ceritanya sejak beberapa bulan lalu, tepatnya setelah maret 2012, (ini mah setahun yang lalu den..:D). Saya jadi suka beli atau sekedar nongkrong di toko buku buat Baca Buku-Buku Traveling. Orang bilang traveling itu candu, bikin nagih, bener banget. Gara-gara setahun lalu gak sengaja berangkat ke China (cuma karena saya punya passport) akhirnya setelah nya saya jadi searching-searching tulisan traveling para blogger traveler, gabung di grup backpacker, termasuk baca dan beli buku traveling.

 

6 April 2013 , saya ke salah satu toko buku favorit saya, tempatnya cozy banget enak buat baca buku, loh ko jadi promosi toko buku?! (ngarep yaang punya toko baca :D). Di salah satu rak bagian buku travelingnya, saya menemukan sebuah benda unik, antik, baru dan cerah (lebaiii). Yoi, saya menemukan sebuah buku traveling terbitan baru, judulnya HARAM KELILING DUNIA. Aneh banget ! itu pandangan pertama saya. Aneh banget nih judul woiii ! haha. Dont judge a book by its cover, tapi tiba-tiba saya teringat kata bijak itu, plus berbekal tingkat kepo saya yang sangat tinggi, akhirnya saya baca sedikit buku itu (untung di toko buku itu ada yang gak dibungkus plastik, jadi saya bisa baca..:D). Wow…wow, ternyata menarik nih buku, akhirnya saya beli dah.

IMG_3957

Sampai di kosan, saya baca langsung buku ini dan tahukah Anda ? Saya hanya menghabiskan beberapa jam untuk melahap habis buku ini, cepet banget kan?! Emang buku itu tentang apa den? Menarik ya? Kok bisa cepet gitu bacanya? Apa bukunya cuma 20 halaman -_-?

 

Judul buku ini emang beda dari yang lain, meskipun bergenre traveling. Buku ini seperti kebanyakan buku-buku yang udah saya beli yang lebih menekankan tips trik gimana traveling murah, hingga ngejelasin gimana kondisi tempat-tempat wisata di tempat tujuan, gak ada yang salah, semua punya selera masing-masing.

 

Buku karangan Nur Febriani Wardi ini bercerita bagaimana petualangan sang pengarang keliling 13 negara Eropa + Malaysia dan Arab Saudi. Cerita bermula dari hal sederhana, dan ini berhubungan banget sama judulnya, ternyata kata Haram dalam judul buku ini berasal dari tanah Suci Mekkah. Jadi ceritanya Mbak Febriani yang memiliki akun twitter @enefwe (wuoo, saya promosiin nih mbak :D) paska lulus S1 FKM UI, sang ayah memberikan uang warisan sebesar 20 juta kepada mbak Febriani, di tengah banyak pilihan mbak Febriani lebih memilih untuk menemani sang Ayah beribadah Haji ke Tanah Suci Mekkah. Mekkah memang terkenal sebagai tempat makbul dan di ijabahnya doa, di tempat itu, ada 2 doa utama mbak Febriani, melanjutkan studi ke Luar negeri dan Keliling Dunia. Tanpa disangka, Allah benar-benar mengabulkan doa mbak Febriani, diterima di Eramundus University Rotterdam sekaligus nyambi keliling Eropa. Kalo kata mbak Febriani, “dari awal misiku ke Belanda bukan menjadi pelajar terbaik, cukup menjadi pelajar oke. Belajar oke, kerja oke, jalan-jalan oke, party oke”..

 

Wanita asal Sambas Kalimantan Barat ini nampaknya benar-benar meng-eksekusi motonya itu. Buku setebal 296 halaman ini dibagi menjadi beberapa bagian, tiap bagian bercerita bagaimana kisah mbak Febriani di negara-negara tempatnya singgah. Mulai dari bagian pertama berisi kisahnya menjelajahi Spanyol, yang unik dari kisah ini adalah beliau melakukan traveling ketika tugas kampus sedang numpuk, alias bejubel alias banyak, jadi Ia harus melakukan traveling plus menyelesaikan tugas kuliahnya, ckckck. Niat banget mbak ! Bagian kedua berisi kehidupannya di Belanda, tempat beliau melanjutkan kuliah. Bagaimana kehidupan di belanda, bagaimana kisahnya tinggal dengan keluarga angkat, dibahas di bagian belanda ini.

 

Eropa memang terkenal dengan romantismenya, kisah cinta dan barat entah mengapa begitu terasa kental. Itu yang semakin saya rasa dari cerita mbak Febriani ini, Kisah Gembok dan Eropa menjadi salah satu kisah unik tersendiri dalam buku ini, bagaimana masyarakat Eropa (Prancis, Hungaria, Italia, Jerman) ternyata percaya kekuatan gembok dan Cinta, aneh ! 😀

 

Masih banyak kisah perjalanan ke beberapa negara yang dijelajahi mbak Febriani dalam buku ini : berkunjung ke Republik Czech dan merasakan ketegangan di periksa polisi dan anjing, mengujungi Gereja tyn, Jam Astronomi yang berdentang sesuai jumlah angka pada jarum panjang hingga merasakan keindahan arsitektur Charles Bridge.Merasakan orkestra di Viena Austria hingga bertemu Paus di Roma Italia, wow !

 

Sebagai seorang muslimah traveler, mbak Febriani tak lupa memberikan tips bagi seorang muslim ketika melakukan traveling, baik itu tentang shalat, makanan, hingga hubungan dengan masyarakat Eropa yang notabene minoritas muslim.

 

Well, Mbak Febriani sudah membuktikan, nyatanya keliling dunia bagi anak muda bukan hal yang tidak mungkin, apalagi bagi seorang muslimah, beliau sudah membuktikan, semua bisa, bermodal mimpi, dan doa tanah di tanah Mekkah. Ayo keliling dunia !

2 thoughts on “Review Buku Haram Keliling Dunia

Leave a comment